Minggu, 08 Februari 2009

pilihan diantara pilihan

kadang sunyi itu terlalu diam buatku,
kadang resah,kadang gundah,kadang jg gelisah...
seperti teriakanku dalam kedalaman hati yang terdalam,smuanya hanya musnah ditelan kebimbangan,kebimbangan akan pilihan diantara pilihan...
semuanya tak ada yang abadi...seperti rasa ini...rasa yang tlah lama kupertahankan untuknya,yang kini hanya diam...
seperti karang yang diterjang gelombang,lama kelamaan pasti akan musnah jua...

kini,diam memang hanya diam,menunggu yang tak pasti akan kepastian yang tak kunjung terealisasikan...
persembahan mimpi untukku hanya angan belaka...hanya bercak-bercak harapan yang hanya noda yang sulit tuk dihapuskan...

Sabtu, 17 Januari 2009

Dan Semua Tak Ingin Mati



Dan semuanya tak ingin mati
Daun itu enggan berwarna coklat tua, karena mereka tidak mau mati
Seperti gelombang, yang seakan-akan dia ragu tuk kembali
Tidakkah terfikir, saat-saat yang seperti ini tak mungkin terjadi?
Karena semuanya tidak pernah abadi,
tak mungkin terpungkiri
Dan terlalu mustahil tuk hidup hakiki
Dan pastinya yang mati akan menjadi tanah kembali,
Seperti saat semuanya berawal, dan memulai mimpi-mimpi
Lalu musnah kembali?
Semuanya yang mati berasal dari yang mati,
Seperti bukit-bukit yang kini landai kembali
Seperti daun itu, kini berwarna coklat tua lagi
Dan gelombang itu, kini menjadi laut lagi.

Rindu



Sudah 3 purnama…
Semuanya terasa datar dan landai
Tak ada lagi gemuruh, tak ada lagi badai…
Semuanya itu terlalu sunyi bagiku kini
Tak ada lagi hujaman-hujaman pisau
yang mengiris jiwa
Taka ada lagi tawa canda
yang slalu mengisi sisa-sisa waktu
Semuanya terasa hampa
Seperti bunga ini,
Tak ada lagi pelepas dahaganya
Tak ada lagi yang menciumnya
Semuanya jadi tak berarti
Tak seperti dulu
Saat kau ada disisi

Untukmu



Semua yang ada telah pergi
Henyakan kaki dari tempatnya berdiri, dan dari sisi yang mereka pikir tak berarti

Puluhan purnama telah berlalu
Semua terasa hampa dan kaku
Seperti malam ini, ataupun malam-malam kemarin yang telah berlalu

Semua tak sejalan dengan apa yang diharap
Seperti ombak yang tak ingin kembali
Seperti burung yang terkait oleh temali
Seperti aku ini, yang ingin setegar karang yang diterjang gelombang pasang
Tapi, kadang aku juga berpikir, apa aku selemah itu?
Kadang juga aku berharap semua hanyalah mimpi
Kemudian bangun esok hari dan anggap semuanya tak pernah terjadi

Aku memang lemah…
Seperti saat ini, lidahku terlalu beku tuk mengucap
Mataku lesu tuk menatap, dan
yang paling parah, hatiku terlalu letih tuk berharap

tapi, malam pun kian berlenggang pasti
seperti rinduku yang kian terobati
akan harapan bertemunya kembali sosok yang telah lama pergi

kerinduanku akan dirinya
adalah laut yang bergemuruh, bergelombang
tata riaknya yang membuih menuju pantai
lalu berdiri diatas hamparan pasir
tak ragu langkahi kerikil-kerikil setajam apapun
meski harus kering terpanggang bara matahari

kerinduanku akan dirinya
adalah rembulan yang selalu bersinar
terangi malam gelapnya kalbuku
meski kadang mega-mega menyelubungi
hingga mimpi-mimpi indahku tersembunyi

kerinduanku akan dirinya
adalah kerinduan segelas lagu
setelah haus di padang khayal menyelami puisi
yang terangkum dalam dada dan anganku

Kerinduanku adalah kamu
Riak-riak kecil yang memberi harapan baru
Akan keringnya hatiku…

Selasa, 25 November 2008

kenapa mesti bintang?

kenapa mesti bintang yang ada dimata?
liat az ke langit pas waktu malem hari, ada ratusan cahaya yang dengan sinarnya enak banget loh tuk di liat...
katanya klo ada yang jatuh, smua permohonan bisa dikabulkan.., (i hope so...)
coz, banyak banget keinginan dan harapan yang mesti terwujud...ya..moga-moga az terwujud deh... amien...!!!!